SINTESIS HIDROTERMAL ATAPULGIT BERBASIS BATUAN GELAS VOLKANIK (PERLIT) : Perbedaan Perlakuan Statis dan Dinamis Pengaruhnya Terhadap Kuantitas dan Kualitas Kristal

Eko Tri Sumarnadi Agustinus
Puslit Geoteknologi , Komplek LIPI, Jl. Sangkuriang, Bandung 40135
Tlp. (022)-2503654, E-mail: esumarnadi@yahoo.co.id

ABSTRAK
Sintesis hidrotermal merupakan salah satu cara kristalisasi suatu bahan dari larutan dengan kondisi suhu dan tekanan tertentu. Eksperimen dilakukan untuk mengubah batuan perlit yang bersifat amorf menjadi bentuk kristal atapulgit sintetis dalam skala laboratorium dengan mengacu kejadiannya di alam. Walaupun di Indonesia banyak diketemukan bahan galian industri, namun belum tentu memenuhi persyaratan industri. Seperti atapulgit merupakan salah satu jenis bahan galian industri yang digunakan sebagai bahan baku obat-obatan (industri farmasi), pada kenyataannya Indonesia masih import. Penelitian bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh perbedaan perlakuan statis dan dinamis terhadap kuantitas dan kualitas kristal atapulgit sintetis yang mempunyai daya serap tinggi terhadap bakteri.
Bahan eksperimen berupa batuan gelas volkanik (perlit) dibuat dalam bentuk gel melalui peleburan dan pelarutan digunakan sebagai umpan proses. Ekperimen dilakukan dalam sebuah autoclave dengan 2 (dua) metode, yakni perlakuan statis (tanpa pengadukan) dan dinamis (dengan pengadukan). Sebagai kondisi tetap, yaitu viskositas gel (5 poise), konsentrasi EDA (ethylene diamine) dengan ratio antara EDA/GEL= 20/100 dan pada suhu reaksi sekitar 200oC serta tekanan yang merupakan fungsi dari temperatur. Sedangkan perbedaan perlakuan dan lamanya waktu reaksi sebagai variabel bebas. Kuantitas kristal dihitung berdasarkan tingkat perolehan (recovery), sedangkan kualitas kristal di observasi melalui analisis SEM (Scanning Electron Microscope) dan uji daya serap terhadap bakteri Eschericia Coli  (E. Coli) yang berperan sebagai indikator variabel respon.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa perlakuan metode statis memberikan indikasi bentuk kristal sesuai dengan disain, meskipun dengan tingkat perolehan (23,43 %) dan daya serap terhadap bakteri E. Coli (43 %) masih relatif rendah. Sedangkan metode dinamis memberikan bentuk kristal yang relatif seragam, walaupun dengan bentuk kristal masih belum sempurna tetapi mempunyai tingkat perolehan (41,61 %) dan daya serap (89,90 %) lebih tinggi dibandingkan dengan metode statis. Hasil penelitian ini akan ditindak lanjuti dengan berbagai uji aplikasi, misalnya sebagai mineral preservasi mikroorganisme pemecah phenol untuk mengatasi pencemaran limbah cair industri dan diharapkan pada masa mendatang dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam mengantisipasi kebutuhan bahan baku industri farmasi yang hingga kini masih diimport.

Kata kunci : Perlit, sintesis hidrotermal, statis, dinamis, kristal atapulgit, daya serap, bakteri E. Coli.

Download Full Paper

0 komentar:

Posting Komentar