REGENERASI BENTONIT BEKAS SECARA KIMIA FISIKA DENGAN AKTIVATOR ASAM KLORIDA DAN PEMANASAN PADA PROSES PEMUCATAN CPO

Meldia Evika Fikri dan Reni Kusumadewi
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Lampung, Lampung

ABSTRAK
Warna merupakan parameter utama dalam penentuan kualitas minyak pada industri minyak kelapa sawit dan digunakan sebagai parameter di dalam dunia perdagangan. Semakin gelap warna CPO, semakin mahal biaya yang dibutuhkan dalam proses pemurnian. Selain itu yang gelap juga menandakan kualitas minyak yang rendah. Salah satu tahap dalam pemurnian CPO menjadi minyak
goreng adalah tahap pemucatan (bleaching), yaitu dengan cara menambahkan adsorben bentonit sebanyak 1,5% dari berat CPO ke dalam CPO. Industri pemurnian CPO untuk menjadi minyak goreng merupakan konsumen terbesar bentonit. Sekitar 200.000 ton/tahun bentonit digunakan dalam industri ini. Bentonit sendiri merupakan sumber daya alam yang tak terbarukan. Dalam upaya menghemat penggunaan bentonit maka dilakukan regenerasi bentonit bekas (bentonit yang telah dikontakkan dengan CPO). Proses regenerasi yang digunakan adalah regenerasi kimia fisika yaitu dengan menggunakan aktivator asam klorida dan dilanjutkan dengan pemanasan. Parameter yang digunakan adalah konsentrasi HCl dengan variasi 8% v/v, 10% v/v, 12% v/v dan temperatur yang divariasikan 190oC, 270oC, 350oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bleached palm oil (CPO yang telah dikontakkan dengan bentonit) memiliki kualitas terbaik setelah melewati proses pemucatan dengan menggunakan bentonit hasil regenerasi pada perlakuan konsentrasi HCl 8% dan temperatur 190 oC dengan persen removal yang diperoleh adalah 47,86 %. Hasil ini lebih baik dibandingkan dengan menggunakan persen removal sebesar 28,57 % dengan waktu pengontakan 30 menit.

Keywords : pemucatan, bentonit bekas, CPO, bentonit regenerasi, bleached palm oil

Download Full Paper

0 komentar:

Posting Komentar