Adil Jamali
UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung – LIPI
E-mail:adilj03@yahoo.com dan adil.jamali@lipi.go.id
UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung – LIPI
E-mail:adilj03@yahoo.com dan adil.jamali@lipi.go.id
ABSTRAK
Untuk membuat produk jadi ,bahan baku bijih besi mengalami serangkaian “cincin proses pengolahan” yang membentuk rantai kegiatan industri dari bahan baku ke produk jadi. Apabila salah satu “cincin proses pengolahan” , cpp tersebut absen maka rangkaian produksi akan terkendala. Kendala dalam wujud harga yang relative mahal,ketersediaan yang berfluktuasi dan rendahnya nilai tambah bahan baku lokal. Ditanah air dewasa ini rantai pengolahan bijih besi menjadi produk jadi, masih belum utuh, beberapa mata rantai cpp masih kosong. Diantaranya adalah benefisiasi bijih besi, suatu proses peningkatan kadar bijih besi agar menjadi konsentrat siap digunakan oleh industri tertentu atau sebagai masukan proses selanjutnya dalam pembuatan besi- baja. Bijih besi kadar rendah dengan kandungan besi 25 % - 40 % belum banyak dimanfaatkan. Padahal diperkirakan lebih dari 60% cadangan nasional bijih besi tergolong kadar rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kadar besi dari bijih besi kadar rendah 25 – 40% besi (Fe) menjadi konsentrat besi berkadar 45 – 60% Fe. Metoda yang digunakan adalah pencucian atau washing. Pertama dilakukan identifikasi bahan baku yang merupakan langkah awal yang sangat penting. Tidak semua jenis bijih besi dapat ditingkatkan kadarnya dengan pencucian. Bijih besi yang mengalami proses pelapukan dengan pengotor lempung dan silika ( Al2O3 dan SiO2 ), diperkirakan dapat diproses dengan metoda pencucian. Selanjutnya bahan baku bijih besi dianalisa kimia kandungan Fe dan senyawa pengotornya utamanya Al2O3 dan SiO2. Kemudian dicuci secara batch dan manual dilaboratorium. Sebanyak 5 Kg bijih besi kotor dimasukkan secara bertahap kedalam ember plastik volume 30 liter. Air dimasukkan kedalam ember,diaduk secara manual kemudian didekantasi. Pencucian dilakukan berulang ulang sampai dihasilkan air hasil cucian yang bersih sebagai petunjuk semua lempung telah habis tercuci. Berat sebelum dan setelah pencucian dicatat demikian pula komposisi kimia nya. Dari hasil percobaan terbukti bijih besi dengan pengotor lempung dan silika dapat ditingkatkan kadar Fe nya dalam kisaran 45- 60 % dengan perolehan 40 s/d 60% . Kemudian dilakukan percobaan secara kontinyu menggunakan peralatan yang biasa digunakan dalam pencucian pasir kuarsa yang telah dimodifikasi. Dengan memanfaatkan gaya tekan air, bijih kotor mengalami proses pelarutan menjadi bubur-lumpur selanjutnya diarahkan pada pemisahan secara sentrifugal dan gravity. Dengan metoda ini dihasilkan konsentrat besi dengan kadar 45 % -- 60% yang berasal dari bahan baku bijih besi berkadar Fe 25 – 40%. Berdasarkan data percobaan, dilakukan perancangan lembar alir proses pencucian dan peralatan pencuci bijih mineral. Sebagai tindak lanjut penelitian , telah didaftarkan sebuah paten tentang “ Alat pencuci bijih Mineral “. Dalam penerapannya, sebuah unit percobaan pengolahan skala pilot plant berhasil dioperasikan yang mempunyai kapasitas 10.000 ton/bulan konsentrat besi berkadar 45 % -- 60 %. Pilot plant ini dilengkapi dua bak pengendapan lumpur dan sirkulasi air pencucian setelah diendapkan dalam bak. Air yang telah jernih sebagian digunakan untuk pencucian dan sisanya dikembalikan kesungai.
Kata kunci : Mineral, bijih besi, kadar rendah, proses pencucian, pilot plant.
Download Full Paper
0 komentar:
Posting Komentar